Pengertian Mikrokontroler
Gambar 1. Mikrokontroler AVR ATMega8535
Mikrokontroler adalah
sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan
dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung
sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O.
Menurut Budiharto
(2011:1) Mikrokontroler ialah chip yang
berisi berbagai unit penting untuk melakukan pemrosesan data (I/O, timer, memory, Arithmetic Logic Unit
(ALU) dan lainnya) sehingga dapat berlaku sebagai pengendali dan komputer
sederhana. Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau
beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan personal compputer (PC) yang memiliki beragam fungsi.
Mikrokontroller
memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan
instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti
elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal,
sebagai bagian utama dan beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan,
seperti kristal dan kapasitor.
Mikrokontroler AVR ATMega8535
Kata AVR dapat berasal dari singkatan Alf and Vegard RISC sesuai dengan nama penggagas pertama. Saat ini ada yang mengunakan singkatan dari Advance Virtual RISC. Mikrokontroler AVR yang menggunakan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer) dan berasitekutr Harvard ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian Institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Veggard Wollan yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Perusahaan Atmel.
ATMega8535 merupakan salah
satu mikrokontroler 8
bit buatan Atmel untuk keluarga
AVR
yang
diproduksi secara masal pada tahun 2006.
Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC
(Reduced Instruction
Set Computing). AVR
atau sebuah kependekan dari Alf and Vegard’s Risc Processor merupakan chip
mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel.
Mikrokontroler ATMega 8535
merupakan mikrokontroler 8-bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya rendah yang
berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Dengan
eksekusi instruksi yang sebagian besar hanya menggunakan satu siklus clock, ATMega8535 mencapai Throughput sekitar 1 MIPS per MHz yang
mengizinkan perancang sistem melakukan optimasi konsumsi daya versus kecepatan
pemroses.
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi
yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai
keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
- Port I/O sebanyak 32 bit, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
- ADC (Analog to Digital Converter) 10-bit sebanyak 8 input
- Timer/Counter sebanyak 3 buah dengan kemampuan perbandingan
- CPU 8 bit yang terdiri atas 32 register
- Watchdog Timer dengan osilator internal
- SRAM sebesar 512 byte
- Memori Flash sebesar 8Kbyte dengan kemampuan read while write
- Unit Interupsi Internal maupun External
- Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
- EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
- Antarmuka komparator analog
- Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter) untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps
- Frekuensi clock maksimum 16 MHz
Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler
ATMega8535 mempunyai jumlah pin sebanyak 40 buah, dimana 32 pin digunakan untuk keperluan port I/O yang dapat menjadi pin input/output
sesuai konfigurasi. Pada 32 pin tersebut terbagi atas 4 bagian (port), yang
masing-masingnya terdiri
atas 8 pin. Pin-pin lainnya
digunakan untuk keperluan rangkaian osilator, supply tegangan,
reset, serta tegangan
referensi untuk ADC. Untuk lebih jelasnya, konfigurasi pin ATMega8535 dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Konfigurasi Pin ATMega8535
Tabel 1 Deskripsi Pin AVR ATMega8535
No. Pin
|
Nama Pin
|
Keterangan
|
10
|
VCC
|
Catu Daya
|
11
|
GND
|
Ground
|
40
→ 33
|
Port
A : PA0 – PA7 (ADC0 – ADC7
|
Port I/O dua arah dilengkapi internal pull-up resistor. Port ini juga dimultipleks dengan
masukan analog ke ADC 8 kanal
|
1 →
7
|
Port
B : PB0 – PB7
|
Port I/O dua arah dilengkapi internal pull-up resistor. Fungsi lain
dari port ini masing-masing adalah :
PB0 : T0 (timer/counter0 external
counter input)
PB1 : T1 (timer counter1 external
counter input
PB2 : AIN0 (analog comparator positive
input)
PB3 : AIN1 (analog comparator positive
input)
PB4 : SS (SPI slave select input)
PB5 : MOSI (SPI Bus Master
Input/Slave output)
PB6 : MISO (SPI Bus Master
Input/Slave Output)
PB7 : SCK (SPI Bus Serial Clock)
|
22
→ 29
|
Port
C : PC0 – PC7
|
Port I/O dua arah dilengkapi internal pull-up resistor. Dua pin
yaitu PC6 dan PC7 berfungsi sebagai osilator eksternal untuk timer/counter2
|
14
→ 21
|
Port
D : PD0 – PD7
|
Port I/O dua arah dilengkapi internal pull-up resistor. Fungsi lain
dari port ini masing-masing adalah :
PD0 : RXD (UART Input Line)
PD1 : TXD (UART Output Line)
PD2 : INT0 (External Interrupt 0
Input)
PD3 : INT1 (External interrupt 1
input)
PD4 : OC1B (Timer/Counter1
Output)
CompareB Match Output
PD5 : OC1A (Timer/Counter1
Output)
CompareA Match Output
PD6 : ICP (Timer/Counter1 Input
Capture Pin)
PD7 : OC2 (Timer/Counter2 Output)
Compare Match Output
|
9
|
RESET
|
Masukan Reset. Sebuah Reset
terjadi jika pin ini diberi logika low
melebihi periode minimum yang diperlukan.
|
13
|
XTAL1
|
Masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan kerangkaian internal
clock
|
12
|
XTAL2
|
Keluaran dari inverting oscillator amplifier
|
30
|
AVCC
|
Catu daya untuk Port A dan ADC
|
31
|
AGND
|
Analog Ground
|
32
|
AREF
|
Referensi masukan analog untuk
ADC
|
Sistem Minimum AVR ATMega8535
Sistem minimum Mikrokontroler ATmega8535 merupakan
rangkaian minimum yang dibuat agar sistem ini (mikrokontroler ini) dapat
bekerja dan berfungsi dengan semestinya. Sistem minimum ini meliputi catu daya
mikrokontroller (vcc) yang berkisar antara 2,7 V – 5,5 V, kristal oscillator
(opsional) yang berfungsi sebagai referensi kecepatan akses mikrokontroller
(kristal oscillator diperlukan jika menginginkan referensi clock yang tinggi,
tapi tanpa kristal oscillator pun mikrokontroler masih dapat bekerja, karena
sudah memiliki referensi clock internal), referensi ADC (Analog to digital
konverter), tombol reset, serta port-port I/O.
Berikut adalah contoh sistem minimum yang
meliputi catu daya, oscillator eksternal (menggunakan XTAL), tombol reset, dan
port – port I/O expansion, dan port untuk downloader.
Gambar 2 Skematik Sistem Minimum AVR ATMega8535
Gambar sistem
minimum di atas dapat juga dan sangat kompatibel untuk digunakan pada jenis
mikrokontroler lain yang setipe (jumlah kaki/pin sama dan konfigurasi pin-nya
juga sama), seperti ATmega16, dan ATmega32.
Semoga Bermanfaat!!!
0 comments:
Posting Komentar